Bisnis Properti Itu tidak selamanya Menguntungkan!
Kita bisa lihat banyak Perumahan-perumahan yang sudah jadi 100 % bangunannya namun tidak berpenghuni, karena memang bisnis properti itu tidak selamanya menguntungkan bahkan bisa berakibat pada kerugian yang cukup besar. Nah untuk mencegah hal itu terjadi pada kita maka sebelum memulai bisnis Properti kitapun perlu Ilmu baik itu didapat dari teori atau pengalaman praktek langsung orang lain.Dengan ilmu, kita bisa menilai mana keputusan yang baik dan mana keputusan yang buruk dalam menentukan arah bisnis properti kita. Jangan sampai kita salah menilai letak tanah yang akan dibangun perumahan dan jangan sampai kita terkendala masalah hukum baik perdata maupun pidana saat menjalankan bisnis properti. Saat ini banyak kasus yang ditemui di lapangan dimana para pembisnis Properti pemula yang harus tersangkut masalah hukum karena ketidaktahuan mereka tentang hukum agraria di negeri ini.
Alih-alih ingin mendapatkan keuntungan akan tetapi malah kerugian yang mereka dapatkan, Jadi sebelum melangkah sebaiknya harus berIlmu terlebih dahulu. Karena Bisnis Properti adalah bisnis yang memiliki resiko tinggi dan keuntungan juga tinggi. Tentunya untuk mengurangi resiko maka perlu pembekalan ilmu yang banyak agar tidak salah langkah.
Fakta Turunnya Harga Properti di Amerika tahun 2008
Ada peristiwa yang perlu anda ketahui yang terjadi pada tahun 2008 di perekonomian AS dimana runtuhnya ekonomi mereka yang salah satu penyebabnya adalah akibat bisnis Properti yang mengalami titik lesu. sehingga berimbas pada bertambahnya pengangguran serta penduduk miskind disana. Sebelum terjadinya krisis Properti menjadi sebuah instrumen Investasi yang banyak diminati masyarakat AS sehingga mereka berbondong-bondong membeli properti baik tunai mapun dengan cara ngutang.Ketika terjadi gejolak ekonomi, dimana harga properti semakin meroket dan pemanfaatan properti semakin menurun sehingga membuat kredit para pemilik properti kepada bank tersendat dan juga membuat harga properti dipasaran melemah yang tidak mampu menutupi hutang mereka dibank jika dijual. Disaat itulah banyak kredit macet yang membuat perekonominan Amerika menurun drastis. Bahkan ada yang meramal inilah babak kehancuran Perekonomian Amerika Serikat.